Berita Utama
Bisnis & Keuangan
Humaniora
International
Opini
Politik & Hukum
Nusantara
Metropolitan
Olahraga
Sumatera Bagian Selatan
Sumatera Bagian Utara
Yogyakarta
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jawa Timur
50 Tahun RI Jepang
Klinik Fotografi
| Media Indonesia | Selasa, 27 April 2010 |
EDITORIAL: BPK Segera Audit Ujian Nasional
DANA pendidikan kini melimpah ruah. Paling tidak mencapai 20% APBN sesuai dengan amanat Pasal 31 ayat (4) UUD 1945. APBN 2010 mengalokasikan sekitar Rp221 triliun untuk sektor pendidikan.
Pertanyaan mendasar yang mencuat adalah sudahkah anggaran yang demikian besar disertai pengelolaan yang tepat dan transparan? Sejujurnya kita mengatakan tidak. Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) mengindikasikan masih ada kejanggalan pengelolaan anggaran Kementerian Pendidikan.
Salah satu yang harus segera diaudit adalah kucuran dana untuk ujian nasional. Adakah upaya mempertahankan ujian nasional terkait dengan alokasi anggaran? Karena, meski ujian nasional ditentang berbagai pihak, pemerintah tetap ngotot melaksanakannya.
Ujian nasional 2010 memperlihatkan angka kelulusan semakin turun. Secara nasional angka kelulusan ujian nasional tingkat SMA dan sederajat 2010 mencapai 89,88%. Itu berarti turun jika dibandingkan dengan 94,85% angka kelulusan ujian nasional 2009.
Anehnya, angka kegagalan ujian nasional paling tinggi terjadi di Yogyakarta, salah satu barometer pendidikan di Indonesia. Tingkat kegagalan 2010 naik 400% jika dibandingkan dengan 2009. Tetapi, Yogyakarta tercatat sebagai pelaksanaan ujian nasional paling jujur. Maka, inilah yang jujur dan jeblok, sementara di tempat lain, tak jujur dan lebih banyak yang lulus. Dampaknya itu melahirkan keraguan perihal kesahihan ujian nasional.
Ujian nasional dicerca karena sejumlah alasan. Pertama ujian nasional telah menciptakan ketakutan massal di kalangan siswa sehingga mereka stres menghadapi ujian. Kedua, ujian nasional malah mengajarkan ketidakjujuran karena dengan berbagai cara siswa berburu bocoran soal-soal ujian. Di pihak lain, para makelar ujian pun beroperasi kasak-kusuk mencari bocoran soal ujian dan menjualnya kepada para siswa.
Di pihak lain, anggaran ujian nasional pun meningkat tajam. Pada 2009, biaya ujian nasional untuk semua tingkatan mencapai Rp483 miliar dan tahun ini melonjak menjadi Rp592 miliar. Kita khawatir, sikap pemerintah ngotot mempertahankan ujian nasional terkait dengan anggaran. Ujian nasional menjadi proyek segelintir orang.
Argumentasi bahwa ujian nasional adalah standardisasi anak-anak Indonesia adalah sebuah argumen yang dikarang-karang. Bagaimana kita memaksakan standar terhadap sesuatu yang pada kenyataannya berbeda? Begitu banyak perbedaan mau diukur dengan standar yang sama. Ini sama sekali tidak realistis.
Kita khawatir anggaran yang besar untuk ujian nasional akhirnya sia-sia dibuang ke laut. Karena itu, kita mendesak Badan Pemeriksa Keuangan segera mengaudit anggaran ujian nasional. Jangan sampai ujian nasional hanya menjadi proyek dan lahan korupsi baru.
Tanpa audit yang ketat dan pengawasan berlapis, terbuka peluang bagi oknum-oknum nakal menjadikan ujian nasional sekadar proyek perahan dengan kemasan argumentasi mutu pendidikan yang kedengarannya logis.
Kini terjadi kontradiksi. Di satu sisi anggaran pendidikan melimpah, dana ujian nasional terus meningkat, tetapi mutu pendidikan tidak beranjak naik.
PAUSE: Makanan Pengurang Rasa Sakit
MAKANAN sehat dapat membantu mengoptimalkan fungsi tubuh. Salmon dan tuna, misalnya, dapat mempercepat pergerakan makanan di dalam sistem pencernaan sehingga perut terasa nyaman dan mencegah kembung. Semua itu berkat omega-3 yang terkandung dalam salmon dan tuna.
Omega-3 merangsang hormon-hormon yang mengatur asupan makanan, bobot tubuh, dan metabolisme. Tuna juga mengandung selenium, zat pelindung elastin, yakni protein yang membuat kulit tetap halus dan kencang. Tetapi, pastikan Anda tidak menyantap selada tuna secara berlebihan karena bisa kurang baik di perut.
Jenis makanan lain yang baik buat tubuh adalah minyak zaitun dan avokad. Kandungan lemaknya bisa membantu mengurangi migrain. Sebuah studi menemukan zat-zat antiperadangan dalam minyak zaitun berfungsi seperti ibuprofen, obat pengurang rasa sakit. Antioksidan dalam minyak zaitun juga dapat meningkatkan level kolesterol baik (HDL) dan menurunkan kolesterol buruk (LDL). (EP/msn.com/X-9)
| Koran Tempo | Selasa, 27 April 2010 |
| Seputar Indonesia | Selasa, 27 April 2010 |
| Surya | Selasa, 27 April 2010 |
| Radar Jogja | Selasa, 27 April 2010 |
| Sriwijaya Post | Selasa, 27 April 2010 |
| Pontianak Post | Selasa, 27 April 2010 |
| Tribun Kaltim | Selasa, 27 April 2010 |
| Bali Post | Selasa, 27 April 2010 |