Sekadar menelusuri jejak-jejak peradaban

Koran Jakarta, No. 581, Selasa, 26 Januari 2010


  • Kecelakaan Udara: Pesawat Etiopia Meledak Bersama 90 Penumpang -- BEIRUT – Pesawat Ethiopian Airlines yang mengangkut 90 orang meledak dan jatuh di lepas pantai Lebanon beberapa saat setelah lepas landas di tengah cuaca buruk, Senin (25/1). Para pejabat dan tim pencari korban pesimistis ada penumpang yang selamat. Hingga sore hari waktu setempat, sedikitnya 24 mayat dievakuasi, sebagian dalam kondisi tidak utuh.
  • Skandal Century I Pansus Sulit Buat Kesimpulan: KPK Menyatakan “Bailout” Uang Negara -- JAKARTA – Pelaksana Tugas Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Tumpak Hatorangan Panggabean menyatakan dana 6,76 triliun rupiah yang digunakan untuk menyelamatkan (bailout) Bank Century, merupakan uang negara. Oleh karenanya, lembaga itu berwenang mengusut dugaan tindak pidana korupsi dalam skandal yang terjadi pada November 2008 itu.
  • Kasus “Google” I China Bantah Terlibat Aktivitas Peretas: AS Dituding Berstandar Ganda -- China menuding AS mengintervensi kebijakan sensor Internet dan menerapkan standar ganda dalam isu aktivitas peretas Internet. Isu ini memperburuk hubungan kedua negara.
  • Inter Lebih Perkasa -- Mourinho menyebut timnya tetap akan menang melawan AC Milan sekalipun hanya bermain dengan tujuh pemain. Inter baru akan kalah bila hanya bermain dengan enam pemain.
Perada:
Buku Panduan Pasien Rumah Sakit
Judul : Pasien Bicara, Masuk Penjara
Penulis : Dr Indah SY
Penerbit : Tribun Media
Tahun : I, Januari 2010
Tebal : vii+135 halaman
Harga : Rp37.500

Masih terekam dengan jelas di benak kita kasus yang menyeret Prita Mulyasari, pasien Rumah Sakit (RS) Omni Internasional, hanya karena curhatannya di mailing list (milis). Kasusnya memang dramatis, ironis, sekaligus miris.
Kasus gugatan hukum RS Omni Internasional kepada Prita Mulyasari dinilai merupakan salah satu dampak dari komersialisasi di bidang kesehatan yang hanya profit oriented (berorientasi keuntungan). Banyak rumah sakit swasta dibangun dengan tujuan mengeruk keuntungan semaksimal mungkin dari pasiennya. Indikasinya terlihat jelas dalam kasus yang dialami sendiri oleh Prita. Menurut Komite Pusat Perhimpunan Rakyat Pekerja (KP-PRP), ketika pihak rumah sakit tahu bahwa biaya pengobatan Prita ditanggung oleh sebuah perusahaan asuransi, pihak RS berupaya memaksimalkan biaya pengobatan Prita dengan segala alibi medisnya.
Data menyebutkan bahwa pertumbuhan jumlah rumah sakit yang dikelola pihak swasta sejak 1998 lebih tinggi dibandingkan rumah sakit pemerintah, yakni 2,91 persen berbanding 1,25 persen per tahun. Hal itu tentu saja mengakibatkan orang miskin tidak akan memiliki akses ke pelayanan kesehatan karena tidak memiliki biaya untuk berobat.
Kasus Prita bukan hanya membuka borok terpendam rumah sakit di negeri ini yang mahal, sangat elite bagi rakyat kecil, serta buruk dalam pelayanan, tetapi juga menyimak seberapa jauh keberpihakan pihak pengadilan pada rakyat kecil. Mencuatnya kasus tersebut, tak bisa dimungkiri, telah membuka kotak pandora kebobrokan pelayanan rumah sakit, bahkan institusi penegak hukum yang ternyata sedikit sekali keberpihakannya pada rakyat miskin.
Memang tak semua rumah sakit dan dokternya memiliki pelayanan yang buruk. Oleh karenanya, sebelum berobat, pasien perlu menelisik dulu ihwal pelayanan di sebuah rumah sakit secara teliti supaya kejadian yang menimpa Prita tidak terulang.
Buku berjudul Pasien Bicara, Masuk Penjara yang ditulis oleh seorang dokter yang juga konsultan kesehatan patut dijadikan referensi bagi calon pasien atau siapa pun yang ingin menguak seluk-beluk pelayanan sebuah rumah sakit. Buku ini memberikan perincian ihwal cara memilih rumah sakit dan dokter yang tepat serta mengetahui ciri malapraktik dan praktik merugikan dari rumah sakit dan dokter. Selain itu, penulis secara detail memberikan tip cara mengatasi keadaan bila bermasalah dengan rumah sakit, apa saja yang harus dilakukan, media yang cocok dan tepat untuk mengadukan kasus, memberikan solusi jika tidak punya dana pengobatan yang cukup, serta rahasia-rahasia penyakit lengkap dengan cara pencegahannya.

*Peresensi adalah Yuyu Yuhanah, pengamat sosial masyarakat, penikmat kajian agama dan peradaban

Info Buku:
Judul : Jogja: di Bandung Aku Tertawa
Penulis : Rini Veronica
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tahun : I, Januari 2010
Tebal : 228 halaman
Harga : Rp28.000

Kecintaan dan keterikatan pada Yogyakarta membawa Renata pada kejutan-kejutan hidup yang kadang tak pernah mampir dalam mimpi sekalipun. Yogyakata setia mendengarkan, melihat, dan menjadi saksi atas tawa dan duka Renata sebagai perempuan biasa, melalui hidupnya.
Kisah persahabatan yang unik lewat dunia maya, percintaan, dan penerimaan diri sangat menonjol dalam novel ini, mengingatkan kita pada hiruk-pikuk kehidupan masa kini yang serbapalsu, yang dicitrakan begitu sempurna oleh media. Lalu, di sudut manakah orangorang biasa berada? Yang gendut, yang tidak beruang, yang sama sekali berbeda dari yang media citrakan?

Lintas Negara:
Terjun dari Ketinggian 36,6 Km
NEW YORK – Tahun ini, Felix Baumgartner bermaksud terjun dari ketinggian 36.600 meter dari balon udara dan menjadi orang pertama yang terjun dari lapisan stratosfer tanpa pesawat.
Dia mengaku takut. “Saya selalu menggunakan rasa takut untuk fokus dan menambah motivasi,” kata Baumgartner, 40 tahun. Dia adalah peterjun kelahiran Austria yang pernah meluncur sejauh 35 kilometer menyeberangi Selat Inggris menggunakan sayap sepanjang dua meter yang terikat di punggung pada 2003.
Salah satu tujuan lompatan itu adalah untuk memecahkan rekor selama 50 tahun yang dibuat Joe Kittinger. Kittinger melompat dari ketinggian 31.333 meter pada 1960 untuk menorehkan rekor melompat dari tempat tertinggi dan terjun bebas tercepat. Rtr/ica/I-3

Tiket Pesawat Hanya Rp27.000
BEIJING – Ratusan penumpang China memperoleh durian runtuh karena bisa membeli tiket pesawat yang setara dengan ongkos taksi, yaitu kurang dari tiga dollar AS atau 27.000 rupiah.
Hal itu terjadi karena kerusakan sistem komputer pembelian tiket online di maskapai China Eastern Airlines.
The Global Times melaporkan maskapai terbesar ketiga di China itu, pekan lalum menjual tiket, termasuk tiket kelas satu, untuk 300 pelanggan dengan harga 20 yuan China atau 27.000 rupiah.
Maskapai mengaku terjadi kerusakan komputer meskipun sebagian tiket dijual untuk perjalanan puncak liburan Tahun Baru Imlek pada Februari, ketika ongkos biasanya melambung tinggi.
“Ini adalah masalah yang disebabkan oleh sistem kita sendiri. Penumpang yang memegang tiket tetap bisa naik. Kami menepati janji yang diberikan dan tidak akan berubah,” kata Luo Zhuping, Juru Bicara China Eastern di Shanghai. AFP/ica/I-3

Berisik Bercinta Bisa Dipenjara
NEWCASTLE – Seorang perempuan Inggris yang berisik pada saat bercinta dicap berperilaku antisosial. Dia diperingatkan akan dipenjara kalau tidak menghentikan aktivitas bercintanya yang berisik.
Caroline Cartwright, 48 tahun, dituntut hukuman delapan pekan penjara dengan penangguhan selama 12 bulan. Artinya kalau dia mengulangi perilakunya, ia akan langsung dijebloskan ke penjara.
“Saya pernah mendengar kegaduhan yang Anda buat dan bisa juga melihat bahwa tetangga lain akan marah dan sedih,” kata Hakim Beatrice Bolton di Pengadilan Newcastle, Inggris bagian timur laut. Cartwright dihukum bersama suaminya, Steve, yang di pengadilan perbuatan mereka dinilai tidak wajar.
Cartwright mengaku sudah mencoba tidak mengganggu orang lain. “Saya tak mengerti mengapa diprotes, karena bagi saya itu normal. Tetapi pada dasarnya saya tidak melakukannya dengan sengaja,” katanya. AFP/ica/I-3


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Cara Seo Blogger