Mahasiswa Demo Kenaikan BBM — Sejumlah elemen mahasiswa dari Forum Aliansi Mahasiswa (FAM) Pancasakti Tegal, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GMNI Tegal, Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) cabang Tegal, Pengurus Cabang (PC) Satuan Pelajar Mahasiswa (Sapma) PP Tegal, PC PMII Tegal dan KAMMI Tegal, Selasa (18/6), turun ke jalan menentang kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Aksi unjuk rasa menetang kenaikan harga BBM dimulai dari halaman Kampus UPS Jalan Halmahera Kota Tegal. Selanjutnya secara bersama mereka melakukan longmarch menuju Gedung DPRD Jalanpemuda Kota Tegal.
Demokrat Sebut PKS Oposisi • Tifatul-Suswono Siap Diberhentikan Presiden — Sikap berlawanan yang ditunjukkan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) terkait dengan keputusan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bakal berbuntut. Partai Demokrat sebagai partai terbesar dalam forum Sekretariat Gabungan (Setgab) mulai mempertegas posisi PKS dalam koalisi. Ketua Harian Partai Demokrat Syarief Hasan bahkan sudah menyebut PKS sebagai partai oposisi.
Kapolri Minta Maaf Soal Insiden Wartawan — Insiden yang dialami dua wartawan di Jambi dan Ternate saat meliput aksi unjuk rasa memunculkan reaksi. Di sejumlah daerah, wartawan menggelar aksi keprihatinan atas insiden tersebut dan menuntut permintaan maaf dari Kapolri. Aliansi Jurnalis Independen (AJI) pun mengutuk keras insiden tersebut. Sebagaimana diberitakan, dua wartawan menjadi korban aksi unjuk rasa menentang kenaikan harga BBM. Di Ternate, fotografer harian Mata Publik Abdul Roby Kelerey tertembak peluru karet di paha kiri. Adapun di Jambi, kontributor Trans 7 Antonius Nugroho Kusumawan luka di bawah mata kanannya setelah terkena serpihan peluru gas air mata. Tuntutan itu direspons Kapolri Jenderal Timur Pradopo saat menghadiri Rapat Dengar Pendapat di komisi III DPR RI kemarin. Dia menyatakan telah mengirim tim ke Ternate dan Jambi untuk mengusut peristiwa tersebut. “Saya mohon maaf pada media yang kebetulan ada di kerumunan itu,” ujarnya.
Source: http://issuu.com/jaelani/docs/19_juni_2013_2f8fd014484971/1