Bandung | Selasa, 24 Juni 2025 Sekadar menelusuri jejak-jejak peradaban
22:23:16

Media Indonesia, Selasa, 25 Oktober 2011


Tuesday, October 25 2011 
 
 
In today's issue of Media Indonesia ePaper:
FRONT PAGE NEWS
Morning DispatchSoal Dana Rp103 T, Penegak Hukum Loyo
Spacer
Morning DispatchWarga Papua Tuntut Presiden Jamin Keamanan
Spacer
Morning DispatchFatwa Desak Fadel Patuhi Kesepakatan
Spacer
Morning DispatchMerampok Uang Rakyat
Spacer
Morning DispatchPAUSE Jetlag ke Arah Timur Lebih Berat
Spacer
 
 Other pages in this editionEntire Edition 
SpacerSpacerSpacer
 
OlahragaRead More
Spacer
Levante Menunggu 102 Tahun
Arsenal Pinjamkan Lima Pemain Muda
Terorisme Menjadi Fokus Pengamanan
 
MegapolitanRead More
Spacer
Penulis Novel Titie Said Tutup Usia
Operator Abaikan Menkominfo
Pantograf Rusak, 12 KRL Terhenti


EDITORIAL » Merampok Uang Rakyat
BENAR belaka bahwa negeri ini sarang penyamun. Bertambah celaka karena para penyamun itu ialah para pemegang jabatan di eksekutif, legislatif, dan yudikatif dari pusat hingga daerah.
Semua itu mendapatkan pembenaran baik dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) maupun Presiden. Hasil pemeriksaan BPK menunjukkan dalam kurun tujuh tahun terakhir terjadi penyimpangan anggaran Rp103 triliun.
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono juga mengakui uang negara dirampok mereka yang tidak bertanggung jawab. Presiden mengemukakan hal itu seusai melantik 12 menteri dan 13 wakil menteri hasil perombakan kabinet di Istana Negara, Rabu (19/10) lalu.
Uang Rp103 triliun jelas jumlah yang amat besar, yaitu 81,7% anggaran infrastruktur di 2011 yang mencapai Rp126 triliun. Perbandingan lain, jumlah itu mencapai 40% anggaran pendidikan di negeri ini yang kini mencapai sekitar Rp255 triliun.
Namun anehnya, tidak tampak upaya pemerintah membuat langkah extraordinary untuk menghentikan penggerogotan anggaran itu. Hal tersebut tampak dari hasil kajian Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) yang menunjukkan dari uang menguap Rp103 triliun tersebut, baru Rp37,8 triliun yang ditindaklanjuti.
Respons baru sebatas pidato pengakuan yang tampak garang dari panggung Istana Negara. Tindakan lanjutan lainnya juga masih sebatas rupa-rupa instruksi Presiden Yudhoyono agar kementerian, pemerintahan, BUMN melakukan efisiensi dan optimasi agar anggaran tidak bocor.
Semua itu menandakan sebenarnya Kepala Negara tahu ada uang rakyat dirampok secara ugal-ugalan, tetapi berupaya menghentikannya secara verbal.
Menyetop perampokan uang rakyat dengan semata berpendapat merupakan wilayah pengamat yang tiada memiliki kewenangan untuk bertindak. Mereka 'menyalak' ketika ketidakberesan muncul.
Tugas pemimpin negara ialah memberantas para perampok dengan kebijakan yang disertai tindakan nyata yang berani, tanpa pandang bulu dan berkelanjutan. Termasuk jika para penyamun itu orang dekatnya sekalipun.
Selama penghentian penggerogotan anggaran hanya dilakukan melalui pidato dan instruksi, penggarongan bakal terus terjadi dan menjadi-jadi.
Panggung istana tidak boleh hanya dipenuhi pidato gegap gempita ganyang korupsi. Itu bukan panggung kampanye, melainkan panggung kekuasaan tempat pemimpin yang dipilih rakyat menunjukkan kinerja yang nyata.

PAUSE » Jetlag ke Arah Timur Lebih Berat
TIM peneliti dari Universitas Washington, AS, menyimpulkan disorientasi waktu akibat penerbangan (jetlag) cenderung lebih parah terhadap mereka yang bepergian ke arah timur dari lokasi sebelumnya. Menurut peneliti, hal tersebut terjadi karena fungsi pengenal waktu dalam tubuh manusia sukar sinkron dengan kondisi gelap ke terang.
Kondisi sebaliknya terjadi ketika seseorang melakukan penerbangan jarak jauh dari daerah yang berada dalam posisi terang ke gelap. Proses tersebut berlangsung dalam nukleus suprachiasmatic yang terdapat dalam jaringan otak manusia.
Untuk mengatasi hal itu, Profesor Horacio de la Iglesia menyarankan perlunya pengaturan jam terbang sesuai dengan waktu daerah yang dituju. (healthday.com/*/X-5)

ON THIS DAY »
2000: Pesawat Rusia Menabrak Gunung
1647: Torricelli Wafat
1881: Kelahiran Pablo Picasso

Cristina Fernandez Terpilih Kembali


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Cara Seo Blogger