Bandung | Sabtu, 12 April 2025 Sekadar menelusuri jejak-jejak peradaban
13:15:07

Media Indonesia, Rabu, 26 Oktober 2011


Wednesday, October 26 2011 
 
 
In today's issue of Media Indonesia ePaper:
FRONT PAGE NEWS
Morning DispatchSituasi Papua Mencemaskan
Spacer
Morning DispatchDivonis 5 Tahun Cirus Banding
Spacer
Morning DispatchPolisi Akui tidak Punya Bukti Jerat Andi Nurpati
Spacer
Morning DispatchEDITORIAL Negara Gelandangan
Spacer
Morning DispatchInsomnia dan Jantung PAUSE
Spacer
 
 Other pages in this editionEntire Edition 
SpacerSpacerSpacer
 
OlahragaRead More
Spacer
CR7 Menuju Gol Ke-100
Masih Berduka, Gresini Honda Absen di Valencia
Balotelli, Duta Keselamatan Kembang Api
 
MegapolitanRead More
Spacer
Petambak Kerang Dipindah ke Banten
Dian dan Randy Divonis Bebas
Warga Jakarta Diajak Hidup Berkualitas



EDITORIAL » Negara Gelandangan
BOLEH percaya boleh tidak, ada yang menyebut Indonesia merupakan negara peringkat ke-5 dengan jumlah gelandangan terbanyak di dunia. Padahal, sebelumnya menempati peringkat ke-15.
Sekali lagi, boleh percaya boleh tidak. Namun, perkara yang satu ini tidak bisa lain harus percaya, yaitu berapa pun jumlah gelandangan nasional itu, sekarang makin mencuat kematian mereka di ruang publik.
Minggu (23/10), misalnya, seorang perempuan gelandangan ditemukan tak bernyawa di trotoar, dekat SMAN 21, Kayu Putih, Pulo Gadung, Jakarta Timur.
Hal itu tak hanya terjadi di Jakarta. Awal bulan ini, seorang kakek gelandangan pun ditemukan tewas di pinggir Sungai Kalimas, Jalan Raya Ngagel, Surabaya, Jawa Timur.
Masih di awal bulan ini, mayat wanita tua gelandangan ditemukan warga terbujur di Jalan AA Gde Ngurah, Cakranegara, Mataram.
Semua itu gelandangan yang mati. Bagaimana yang hidup? Banyak yang mengidap psikosis. Contohnya gelandangan dengan gangguan kejiwaan merupakan pasien terbanyak di Rumah Sakit Jiwa Kalimantan Barat.
Pertanyaannya apa sih yang telah dilakukan pemerintah? Jawaban yang paling nyata ialah negara malu memiliki rakyat gelandangan. Gelandangan bahkan dinilai sebagai aib.
Cara paling gampang menutup malu dan aib ialah dengan 'menyembunyikannya'. Itulah sebabnya Satpol PP dengan gagah perkasa merazia gelandangan agar tidak terlihat oleh umum.
Kematian gelandangan itu jelas memperlihatkan negara tidak mengurus warganya. Negara lalai, bahkan membiarkan mereka mati dengan sendirinya. Padahal, kata konstitusi, fakir miskin ditanggung negara.
Negara memang lalai menunaikan tugas konstitusi itu. Banyak warga yang belum dipenuhi kebutuhan dasarnya. Sekalipun kaya akan sumber daya alam, negara ini toh tak mampu memberikan kecukupan pangan kepada semua warganya. Gelandangan itu mati bukan hanya tak berumah, melainkan juga tak makan.
Di bidang pelayanan kesehatan juga sama. Banyak sudah fakta memilukan warga miskin yang mati karena ditolak rumah sakit. Apalagi gelandangan, agaknya sudah tidak dipandang lagi sebagai manusia.
Seharusnya negara melaksanakan jaminan sosial bagi kaum papa. Namun, semua itu masih jauh. Tengoklah, misalnya, RUU Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang tidak kunjung disahkan pemerintah dan DPR.
Tersendatnya RUU itu menunjukkan buruknya komitmen pemerintah dan DPR terhadap rakyat yang miskin.
Warga negara mati di jalanan, sekalipun itu gelandangan, jelas kelalaian negara. Namun, siapa peduli?

PAUSE » IQ Dapat Berubah di Usia Remaja
PENELITIAN terbaru yang dirilis di jurnal Nature mengungkapkan kecerdasan remaja dapat meningkat atau menurun pada skala yang jauh lebih besar daripada yang diperkirakan sebelumnya. Selama ini kapasitas intelektual yang diukur dengan intelligence quotient (IQ) bahkan diasumsikan statis. Penelitian ini melibatkan 19 remaja putra dan 14 putri saat mereka berusia 14 tahun pada 2004 dan kemudian diulang lagi ketika mereka berumur 18 tahun pada 2008.
Hasil penelitian itu dapat mendorong potensi intelektual remaja, tapi sebaliknya jika tidak dikelola dengan baik, remaja juga tidak dapat mempertahankan potensi mereka. (BBC/*/X-5)

ON THIS DAY »
1979: Presiden Korea Selatan Dibunuh
1958: Penerbangan Komersial Perdana Pan Am
1951: Churchill Memenangi Pemilu

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Cara Seo Blogger