Sekadar menelusuri jejak-jejak peradaban

Koran Pagi Edisi Jumat 23 April 2010

"Life is like a box of chocolate... you never know what you're gonna get!" (Forrest Gump)

| Kompas | Jumat, 23 April 2010 |
50 Tahun RI Jepang

| Media Indonesia | Jumat, 23 April 2010 |

EDITORIAL: Kebanggaan Nasional yang Jeblok
BULU tangkis adalah satu di antara sedikit kebanggaan yang dimiliki bangsa ini. Dengan bulu tangkis, martabat Indonesia sebagai bangsa masih dapat berdiri tegak di kancah dunia.

Tetapi, itu dulu. Kini, kebanggaan itu nyaris lenyap. Kegagalan tim bulu tangkis Indonesia meraih gelar di Kejuaraan Asia 2010 di India, kegagalan di kejuaraan bulu tangkis Malaysia Terbuka, dan kegagalan di All England, semua itu adalah bukti betapa perlahan tetapi pasti kita sedang kehilangan kebanggaan itu.

Yang jauh lebih menyedihkan, kegagalan di Kejuaraan Asia itu telah menghapus untuk pertama kalinya tradisi juara yang telah berlangsung dalam 10 tahun terakhir. Selama 2000 hingga 2009, Indonesia selalu membawa pulang minimal satu gelar dari ajang tahunan itu. Kini, tidak satu pun gelar juara diraih tim nasional bulu tangkis kita. Indonesia jeblok. Ini jelas gejala yang tidak boleh dipandang remeh.

Apa yang sedang terjadi? Mengapa meraih gelar juara dalam event bulu tangkis internasional kini menjadi begitu sulit dilakukan anak-anak Indonesia? Mengapa bangsa ini sekarang tidak mampu menghasilkan Rudy Hartono-Rudy Hartono baru? Apa yang keliru dalam sistem pembinaan nasional kita? Lebih tajam lagi, apa yang salah dalam bangsa ini sehingga tidak mampu melestarikan kehebatannya?
Memperbaiki prestasi bulu tangkis adalah pilihan yang tidak boleh ditawar-tawar lagi. Oleh karena itu, selayaknya kita menuntut agar kebanggaan nasional kita itu dikembalikan.

Kita tahu, bahkan amat paham, tidak ada prestasi dunia yang dapat diraih dalam tempo sesingkat-singkatnya. Karena itu, betapa pun jengkelnya hati kita, kita belum berharap kebanggaan nasional itu berhasil dipulihkan kembali pada ajang Piala Thomas dan Uber yang berlangsung di Malaysia, awal Mei mendatang.

Tak ada jalan pintas membangun kebanggaan nasional. Semuanya memerlukan ausdauer yang prima dan konsisten. Dan sangat jelas, kalau kita gagal mengembalikan kebanggaan nasional di bidang yang pernah kita kuasai dengan baik ini, kebanggaan apakah lagi yang tersisa? Gagal mengembalikan prestasi bulu tangkis, sama artinya gagal mengembalikan reputasi bangsa.

Karena itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga, KONI, dan PBSI harus menempatkannya sebagai prioritas. Jangan asyik dengan diri sendiri.

Peringatan itu layak ditegaskan karena Menteri Pemuda dan Olahraga kini lebih gencar berkampanye menjadi Ketua Umum Partai Demokrat ketimbang melaksanakan tugasnya mengangkat kembali kebanggaan nasional itu. Tanpa perhatian yang fokus kepada tugas dan tanggung jawab sebagai menteri, bagaimana kebanggaan nasional itu dapat dibikin berjaya kembali?

PAUSE: Larangan Merokok Sehatkan Publik
LARANGAN merokok di tempat-tempat umum ternyata dapat membantu meningkatkan kesehatan publik. Studi di Toronto, Kanada, menemukan terjadinya penurunan jumlah warga yang dirawat karena sakit kardiovaskuler dan masalah pernapasan sejak larangan mengisap asap itu diterapkan di kota tersebut pada 2001.

Studi itu dilakukan tim Dr Alisa Naiman dari Institut Ilmu Evaluatif Klinis, Universitas Toronto, selama sepuluh tahun.

Menurut hasil studi itu, jumlah orang yang dirawat karena masalah kardiovaskuler seperti serangan jantung dan stroke turun sebesar 39% setelah larangan merokok di tempat umum diberlakukan di Toronto. Adapun untuk masalah pernapasan seperti asma, emfisema, serta radang paru-paru atau bronkitis turun 33%.

"Ini sejalan dengan bukti yang menunjukkan asap rokok merugikan kesehatan mereka yang tidak merokok," tulis para peneliti. Namun, masih dibutuhkan studi lebih lanjut untuk menemukan jenis larangan merokok yang paling efektif.(HealthDay News/EP/X-5)

| Koran Tempo | Jumat, 23 April 2010 |

| Koran Jakarta | Jumat, 23 April 2010 |


| Surya | Jumat, 23 April 2010 |


| Radar Jogja | Jumat, 23 April 2010 |


| Sriwijaya Post | Jumat, 23 April 2010 |


| Pontianak Post | Jumat, 23 April 2010 |


| Bali Post | Jumat, 23 April 2010 |
Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Cara Seo Blogger