| Kompas | Edisi 31 Maret 2010 |
Berita Utama
Bisnis & Keuangan
Humaniora
International
Opini
Politik & Hukum
Nusantara
Metropolitan
Olahraga
Sumatera Bagian Selatan
Sumatera Bagian Utara
| Media Indonesia | Edisi 31 Maret 2010 |
EDITORIAL
SUDAH dua pekan usia laporan mantan Kabareskrim Polri Komjen Susno Duadji soal jenderal polisi yang diduga terlibat makelar kasus pajak senilai Rp28 miliar.
BATAM--MI: Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura berkoordinasi dengan pemerintah Singapura, termasuk keimigrasian negeri tersebut, agar mendorong Gayus HP Tambunan kembali ke Indonesia.
- Dirjen Pajak Belum Laporkan Kekayaan
- Pemerintah Siapkan UU Revitalisasi Industri Pertahanan
- Penegak Hukum Korupsi Pertanda Pemberantasan Korupsi Gagal
JAKARTA--MI: Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya menjadwalkan mengirim panggilan kedua terhadap tersangka pelecehan seksual, Anand Krishna pada Senin (5/4).
- Jasad Korban Mutilasi belum Dikenali
- Inspektorat Butuh Tambahan Waktu Periksa Penyelewenngan BOS/BOP
- Pengungsi Banjir Muaragembong Kekurangan Selimut
RAKIT KULIM--MI: Sedikitnya 48 ribu hektare (ha) hutan dan tanah Suku Talang
Mamak di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, musnah dibabat. Bahkan dalam delapan tahun terakhir, luas hutan yang tersisa hanya 300 ha.
Mamak di Kabupaten Indragiri Hulu, Riau, musnah dibabat. Bahkan dalam delapan tahun terakhir, luas hutan yang tersisa hanya 300 ha.
- SPT Tahunan di Purwokerto Baru 33 Persen
- Siswi SD Jadi Korban Perkosaan
- Kajati Desak MA Segera Putuskan Kasasi Syekh Puji
SHANGHAI--MI: Sebuah universitas di China tidak memiliki lapangan bola ataupun perpustakaan mewah. Bukan juga untuk menginspirasi mahasiswanya agar mengikuti jejak Konfusius, namun agar mahasiswa terinspirasi mengikuti jejak Ronald McDonald's.
Kecelakaan Pesawat di MarokoSyeikh Ahmed Bin Zayed An-Nahayan Peringkat 27 Daftar Orang Terkaya Dunia- Kapal Tenggelam, 18 Imigran Hilang
- Tubuh Adik Presiden UEFA Ditemukan
PAUSE
PRIA yang menenggak minuman bersoda 1 liter atau lebih setiap hari, rata-rata memiliki jumlah sperma hampir 30% lebih sedikit ketimbang yang tidak. Itulah temuan studi Dr Tina Kold Jensen dari Rigshospitalet, Copenhagen, Denmark, yang meneliti lebih dari 2.500 pemuda.
Partisipan studi yang tidak meminum minuman berkola memiliki kualitas sperma lebih baik yaitu rata-rata 50 juta sperma per mililiter. Mereka juga cenderung mempunyai gaya hidup yang lebih sehat.
Sebaliknya, sebanyak 93 pemuda yang mengonsumsi minuman bersoda lebih dari 1 liter per hari hanya memiliki 35 juta sperma per mililiter. Selain itu, mereka juga melahap lebih banyak makanan cepat saji dan kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
Menurut peneliti, kandungan kafein dalam minuman bersoda berkemungkinan kecil terlibat dalam hal ini. Pasalnya, kopi yang memiliki kandungan kafein lebih tinggi tidak berefek sama. Kandungan lain atau gaya hidup yang tidak sehatlah yang dipercaya lebih berperan.
Dr Fabio Pasqualotto dari Universitas Caxias do Sul, Brasil, menduga faktor utamanya bukan minuman bersoda melainkan gaya hidup. (Reuters/EP/X-5)
Partisipan studi yang tidak meminum minuman berkola memiliki kualitas sperma lebih baik yaitu rata-rata 50 juta sperma per mililiter. Mereka juga cenderung mempunyai gaya hidup yang lebih sehat.
Sebaliknya, sebanyak 93 pemuda yang mengonsumsi minuman bersoda lebih dari 1 liter per hari hanya memiliki 35 juta sperma per mililiter. Selain itu, mereka juga melahap lebih banyak makanan cepat saji dan kurang mengonsumsi buah dan sayuran.
Menurut peneliti, kandungan kafein dalam minuman bersoda berkemungkinan kecil terlibat dalam hal ini. Pasalnya, kopi yang memiliki kandungan kafein lebih tinggi tidak berefek sama. Kandungan lain atau gaya hidup yang tidak sehatlah yang dipercaya lebih berperan.
Dr Fabio Pasqualotto dari Universitas Caxias do Sul, Brasil, menduga faktor utamanya bukan minuman bersoda melainkan gaya hidup. (Reuters/EP/X-5)
| Koran Tempo | Edisi 31 Maret 2010 |
| Pontianak Post | Edisi 31 Maret 2010 |
| Tribun Kaltim | Edisi 31 Maret 2010 |