Sekadar menelusuri jejak-jejak peradaban

Serbagratis dari Detikcom

Gratis itu cuma-cuma alias tidak dipungut bayaran. Faktanya, segala sesuatu yang berbau gratisan ini hampir pasti selalu diburu orang. Hal ini juga berlaku di ranah maya. Para netter tentu saja akan sangat senang jika suatu situs web yang dikunjunginya menyajikan konten yang bebas diunduh, entah itu berupa ebook, epaper, atau dokumen lainnya.

Salah satu situs favorit saya adalah detikcom. Situs ini tentu saja banyak menyajikan free content. Selain itu, ya karena saya sering memakai salah satu operator seluler yang bisa always on saat mengakses situs ini :).

Harus diakui bahwa detikcom merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia saat ini. Portal berita yang mulai daring dengan tampilan utuh pada 9 Juli 1998 (walau sebenarnya sudah dapat diakses sejak 30 Mei 1998) ini didirikan Budiono Darsono (eks wartawan DeTik), Yayan Sopyan (eks wartawan DeTik), Abdul Rahman (mantan wartawan Tempo), dan Didi Nugrahadi. Pada awalnya, fokus peliputan detikcom hanya pada berita politik, ekonomi, dan teknologi informasi. Hal ini bisa dimengerti karena sekitar 1998 itu, suhu politik di Tanah Air memang sedang memanas. Baru setelah itu, detikcom pun menyajikan berita hiburan dan olahraga. Soal kepemilikan, pada awalnya saham situs ini dikuasai oleh Agranet Tiger Investment dan Mitsui & Co. Namun, mulai 3 Agustus 2011 secara resmi portal berita ini berada di bawah Trans Corp milik Chairul Tanjung, bosnya CT Corp. Konon CT membeli detikcom senilai US$60 juta.

Kembali ke soal gratisan tadi, detikcom tampaknya cukup memanjakan khalayak. Lihat saja beberapa terbitan digitalnya yang secara bebas bisa dibaca secara online sekaligus free download.

Harian Detik tampaknya menjadi andalan portal ini. Koran digital ini terbit 12 kali seminggu; edisi Harian Detik Pagi dan Harian Detik Sore dari Senin sampai Jumat, serta edisi akhir pekan berupa Harian Detik Sabtu dan Harian Detik Minggu. Untuk membacanya secara daring (online), kita tinggal mengeklik button di beranda detikcom. Kita juga bisa langsung mengunjungi http://edisi.harian.detik.com untuk membaca atau mencari arsip koran ini. Adapun jika ingin membacanya secara offline, kita dapat mengakalinya dengan memanfaatkan tombol print, lalu pilih halaman yang akan di-print (sebenarnya diunduh), setelah itu pilih print sebagai pdf.

Untuk edisi majalah berita mingguan ada Majalah Detik. Arsip majalah digital ini dapat dilihat di sini. Kita tinggal memilih untuk download atau sekadar melihat pratinjaunya.

Satu lagi, majalah gaya hidup yang baru beberapa kali terbit Male (Mata Lelaki). Majalah digital ini memang bukan untuk konsumsi pembaca segala umur sehingga selalu ada peringatan 'konten dewasa' sebelum kita dapat mengunduhnya. Arsip majalah ini dapat dilihat di sini. Selamat mengunduh. [asmat/TJ]


Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Cara Seo Blogger