Sekadar menelusuri jejak-jejak peradaban

Media Indonesia, Kamis, 27 Oktober 2011


Thursday, October 27 2011 
 
 
In today's issue of Media Indonesia ePaper:
FRONT PAGE NEWS
Morning DispatchPolisi Takut Nurpati, Demokrat
Spacer
Morning DispatchPenembakan di Papua Terus Berlanjut
Spacer
Morning DispatchSeriuskah Mengelola Papua
Spacer
Morning DispatchPenduduk Miskin RI Naik 2,7 Juta dalam 2
Spacer
Morning DispatchPAUSE - Luar Ruangan dan Rabun
Spacer
 
 Other pages in this editionEntire Edition 
SpacerSpacerSpacer
 
OlahragaRead More
Spacer
Barca kian Lambat dan tidak Efektif
Obor SEAG Diserahkan di Depan Komodo
Taiwo Yakin dengan Keputusannya
 
MegapolitanRead More
Spacer
Efek Cuaca Buruk Mulai Merepotkan
Oh Jakarta Sekolahku Roboh
Instruksi Wapres tidak Jalan



PAUSE » Seriuskah Mengelola Papua
TANAH Papua menyimpan emas sekaligus bara. Emas mengalirkan triliunan rupiah ke kantong pemerintah, sedangkan bara membawa malapetaka dan mencabut nyawa.
Bumi Cenderawasih memang subur dan kaya, tetapi rakyat Papua tetap saja melarat. Ide kemerdekaan Papua pun ditelan mentah-mentah sebagai kredo yang bisa mengubah nasib menjadi sejahtera. Maka, perlawanan terhadap pemerintah merebak. Perusahaan asing dituding hanya menguras kekayaan Papua tanpa komitmen menyejahterakan anak negeri.
Separatisme muncul dengan dua target, yakni aparat keamanan dan pekerja di perusahaan asing. Keduanya dituding sebagai kaki tangan pemerintah yang hanya menyedot kekayaan bumi Papua. Nyawa aparat keamanan dan karyawan perusahaan asing di Papua pun menjadi incaran para pembangkang.
Dalam dua minggu terakhir 10 orang tewas tertembak di Papua. Sebuah demonstrasi yang biasa-biasa saja bisa tiba-tiba berubah menjadi kerusuhan massal yang memakan korban jiwa. Gerombolan orang bersenjata pun dengan mudah melepaskan tembakan kemudian lenyap di belantara Papua.
Teranyar pada Senin (24/10) Kapolsek Mulia Kabupaten Puncak Jaya Ajun Komisaris Dominggus Awes tewas ditembak di Bandara Mulia. Kasus-kasus penembakan misterius di Papua tidak pernah terungkap. Warga hidup dalam kecemasan. Polisi saja bisa tewas diberondong senjata dengan gampang, apalagi rakyat biasa. Karena itu, warga menuntut pemerintah menjamin keamanan, keselamatan, dan perlindungan kerja.
Setiap kali muncul penembakan, pemerintah meresponsnya dengan mengirim pasukan. Kita ingatkan bahwa tentara dan polisi boleh ditambah di Papua, tetapi jangan jadikan wilayah itu daerah operasi militer. Kita tentu ingat DOM Aceh meninggalkan trauma mendalam bagi masyarakat.
Pertanyaan mendasar ialah seriuskah pemerintah menangani Papua? Mengapa Papua kaya raya, tetapi rakyatnya kelaparan, hidup tanpa rumah, pendidikan mahal, dan fasilitas kesehatan tidak memadai?
Masalah utama Papua ialah kesejahteraan. Rakyat Papua mestinya menjadi penikmat utama kekayaan Papua. Bukan hanya dikuras lalu dibawa ke luar. Anggaran untuk Papua meningkat dari waktu ke waktu. Pada 2010 misalnya, dana pusat sebesar Rp21,89 triliun mengucur ke Papua Barat. Jumlah itu meningkat menjadi Rp28 triliun pada 2011.
Namun, apakah semua duit itu untuk kesejahteraan rakyat Papua? Atau jangan-jangan ditilap ramai-ramai pejabat pusat dan lokal. Buktinya sejumlah kepala daerah di Papua kini masuk bui karena korupsi.
Sudah terlampau lama Papua diabaikan. Kita hanya bisa mengisap kekayaannya, tetapi seolah tidak tahu cara merawatnya. Tragisnya, tatkala warga Papua menuntut hak, mereka disambut dengan letupan bedil.

PAUSE » Luar Ruangan dan Rabun
PENELITIAN akademisi Universitas Cambridge mengungkapkan setiap jam yang dihabiskan seorang anak bermain di luar ruangan tiap minggu dapat mengurangi potensi rabun sejak dini hingga 2%. Penelitian ini melibatkan 10 ribu partisipan anak dan remaja di Inggris.
Pemimpin penelitian Dr Justin Sherwin menjelaskan anak-anak dengan jarak pandang yang terbatas rata-rata hanya menghabiskan 3,7 jam per minggu di luar rumah mereka. Sebaliknya, anak-anak memiliki mata normal d antaranya karena sudah terlatih dengan paparan cahaya alami saat memandang benda dengan jarak yang jauh.
Meski begitu, Sherwin menyatakan masih dibutuhkan data yang lebih akurat untuk memahami faktor-faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi secara alamiah. (medicmagic/*/X-5)

ON THIS DAY »
2005: Kerusuhan Prancis
1968: Polisi Bentrok dengan Demonstran di London
1905: Norwegia Pisah dari Swedia

Comments
0 Comments

No comments:

Post a Comment

Cara Seo Blogger