EDITORIAL » Wibawa Fatwa Haram
MAJELIS Ulama Indonesia (MUI) berencana menerbitkan fatwa haram orang kaya membeli bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi. MUI mewacanakan fatwa haram itu setelah Ketua MUI Ma'ruf Amin bertemu dengan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Darwin Zahedy Saleh.
Itulah episode mutakhir dari gonjang-ganjing kebijakan BBM bersubsidi. Episode itu memperlihatkan pemerintah ingin membawa kebijakan harga BBM ke domain agama. Hal itu juga menunjukkan pemerintah sepertinya sudah putus asa karena gagal mendapatkan kepatuhan dari warga negara.
Pemerintahan yang gagal memperoleh kepatuhan warga negara adalah pemerintahan yang kehilangan kewibawaan. Kesimpulan itu layak diambil ketika Menteri ESDM meminta fatwa, yang tiada lain berarti meminta suntikan kewibawaan ulama untuk menambah wibawa pemerintah.
Kita tahu pemerintah secara masif mengimbau masyarakat, terutama yang berpunya, untuk tidak mengonsumsi BBM bersubsidi. Kenyataannya, masyarakat memandang sebelah mata imbauan itu.
Tindakan masyarakat membeli BBM bersubsidi sesungguhnya logis dan rasional. Orang kaya sekalipun pasti akan membeli barang yang harganya lebih murah. Itu bukanlah dosa.
Yang irasional dan tak becus justru pemerintah. Di tengah harga minyak dunia selangit, lebih dari US$100 per barel, pemerintah masih mematok asumsi harga minyak dunia US$80 per barel pada APBN 2011 dan mempertahankan harga premium Rp4.500 per liter.
Lebih tidak rasional lagi, pemerintah mempertahankan subsidi BBM itu jangan-jangan bukan karena sungguh-sungguh ingin membantu orang tak berpunya, melainkan demi menjaga citra. Bukankah citra merupakan barang yang bersifat emosional? Bukankah yang emosional itu irasional?
Harga pertamax sekarang ini Rp8.350 per liter atau hampir dua kali harga premium. Disparitas harga terpaut hampir 100% sehingga maklum jika masyarakat tergiur mengonsumsi premium.
Akibatnya, subsidi BBM membengkak dan nyaris menjebol APBN. Namun, pemerintah berkukuh mengucurkan subsidi untuk premium dan membiarkan pertamax mengikuti harga pasar. Itu disertai harapan orang kaya mematuhi imbauan tidak membeli premium.
Ketika gagal mendapat kepatuhan warga negara, pemerintah membawa-bawa ulama untuk mengeluarkan fatwa. Padahal, belum tentu umat kelak mematuhi fatwa itu.
Jika kelak MUI menerbitkan fatwa orang kaya haram membeli BBM bersubsidi dan umat mengabaikannya, runtuhlah pula wibawa ulama. Karena itu, MUI jangan mau ditarik ke urusan subsidi BBM. Cukuplah pemerintah yang kehilangan wibawa akibat ketidakbecusan mengurus harga BBM.
PAUSE » Aktif dan Bahagia
SESEORANG yang selalu menyibukkan diri, meskipun tanpa tujuan jelas, cenderung lebih bahagia ketimbang mereka yang kurang beraktivitas. Kesimpulan itu diperoleh berdasarkan hasil penelitian tim ahli dari University of Chicago dan Shanghai Jiaotong University yang diterbitkan dalam Psychological Science Journal.
Penelitian tersebut melibatkan 98 orang relawan yang diminta mengisi lembar survei. Setelah selesai, mereka diminta menunggu 15 menit sampai lembar survei berikutnya tuntas diisi. Setelah itu, relawan diberi opsi, mengembalikan lembar survei pertama ke tempat yang dekat dan berdiam diri 15 menit atau mengembalikannya ke lokasi yang lebih jauh. Hasilnya relawan yang memilih opsi kedua lebih bahagia.
"Bangun dan lakukan sesuatu. Apa pun itu. Anda akan merasa lebih baik," saran salah seorang anggota tim peneliti Christopher K Hsee.
Hsee menambahkan, pemerintah dapat meningkatkan kebahagiaan rakyat dengan memberikan aktivitas kepada mereka. (Medicmagic/*/X-5)
ON THIS DAY »
1867: Kanada Merdeka dari Inggris
KANADA meraih kemerdekaan dari Inggris pada tahun itu. Kanada merupakan sebuah kawasan di ujung timur Benua Amerika dan berbatasan dengan AS.
Inggris sejak abad ke-15 mengklaim kawasan itu sebagai wilayah kekuasaan mereka dan terjadilah migrasi besar-besaran orang-orang Inggris ke sana. Pada abad ke-16, Prancis juga datang ke Kanada dan mengklaim itu sebagai bagian dari kekuasaan Prancis.
Akibatnya, pecah perang di antara kedua bangsa imperialis tersebut, yang berlangsung selama 75 tahun dan berakhir dengan kekalahan Prancis. Kanada akhirnya menjadi koloni Inggris secara penuh. Di sisi lain, penduduk asli Kanada, yaitu suku Maori, ditekan dan tersingkir.
Sejak awal abad ke-19, bangsa Eropa penghuni Kanada mulai menghendaki untuk mendirikan pemerintahan sendiri yang terpisah dari Inggris. Akhirnya pada 1867, Inggris menyetujui berdirinya Dominion Kanada.
1931: United Airlines Mulai Beroperasi
United Airlines adalah anak perusahaan utama UAL Corporation. United Airlines merupakan maskapai penerbangan utama di Amerika Serikat.
Maskapai ini berkantor pusat di Chicago, Illinois. Operasinya dilakukan dari pusat operasi di Elk Grove, dekat O'Hare International Airport, Chicago. United Airlines memulai pelayanan pada 1 Juli 1931.
Pada 31 Juli 2006, United merupakan maskapai penerbangan terbesar kedua di dunia dalam kriteria pendapatan-penumpang-kilometer. Maskapai ini juga yang terbesar ketiga dalam kriteria pendapatan operasi total dan terbesar keempat dalam kriteria jumlah penumpang yang diangkut.
UAL diklaim sebagai maskapai penerbangan tertua di Amerika Serikat, sejak berdirinya layanan pos udara Varney Airlines oleh Walter Varney. Pilot utama Varney, Leon D 'Lee' Cuddeback, melaksanakan penerbangan kontrak pos udara dengan pesawat Swallow Biplane.
Penerbangan dilakukan dari Kantor Pusat Varney di Boise, Idaho, ke hubungan pos kereta api di Pasco, Washington, pada 6 April 1926 dan kembali keesokan harinya dengan 200 pon surat. Tanggal 6 April dianggap sebagai hari ulang tahun perusahaan United Airlines.
1979: Walkman Sony Pertama Beredar di Pasaran
"APAKAH Anda pikir sebuah pemutar kaset yang Anda bisa dengarkan sambil berjalan adalah ide hebat?" menjadi salah satu pernyataan terhebat dalam dunia bisnis.
Pernyataan presiden perusahaan elektronik raksasa Jepang Sony, Masaru Ibuka, menandai awal kemunculan alat elektronik revolusioner, walkman.
Secara sederhana, walkman merupakan alat untuk mendengarkan musik praktis yang dapat dibawa ke mana pun. Sony juga tidak menyangka walkman adalah sesuatu yang amat imajinatif.
Awalnya Ibuka yang sering bepergian ke luar negeri merasa ringkih jika harus membawa alat untuk mendengarkan musik yang saat itu tidak praktis dan berukuran besar. Maka, Ibuka bertanya pada deputinya, Norio Ohga, untuk dapat membuat alat tersebut hadir dalam kemasan lebih praktis.
Ohga menjawabnya dengan sebuah alat stereo playback. Walau ukurannya cukup besar, dengan earmuff seukuran headphone dan tenaga terbatas dari baterai, Ibuka rupanya sangat terkesan oleh kualitas suara dan portabilitasnya.
Dia kemudian ingin mengembangkan alat tersebut agar beredar luas di pasaran. Dalam empat bulan, walkman pertama beredar di pasaran dan 30 ribu unit produksinya ludes terjual sebelum akhir Agustus.