Sekadar menelusuri jejak-jejak peradaban

Koran Pagi Edisi Jumat 17 Juni 2011

Selamat pagi....


Koran Tempo, Jumat, 17 Juni 2011
EDITORIAL» Bukan Cuma Soal Nazaruddin
Sungguh keliru bila ada anggapan bahwa Nazaruddin biang persoalan Partai Demokrat. Ini sama tidak benarnya dengan asumsi: sederet kasus yang terkait dengan Demokrat akan terkubur setelah Nazaruddin pergi ke Singapura. Sejumlah kasus yang kini disorot publik tetap harus diusut tuntas karena bekas bendahara umum partai itu sebetulnya hanyalah satu mata rantai praktek tercela para politikus.
   Komisi Pemberantasan Korupsi setidaknya telah membeberkan dua kasus korupsi dalam proyek pengadaan yang dikaitkan dengan Nazaruddin. Pertama, proyek pengadaan sarana di Kementerian Pendidikan Nasional. Kedua, kasus suap proyek wisma atlet di Kementerian Pemuda dan Olahraga. Di luar ini masih ada satu lagi, yakni kasus tender di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, yang diduga melibatkan istri Nazaruddin, Neneng Sri Wahyuni.
   Nazaruddin dan istrinya bisa saja tak mau pulang. Tapi semua kasus itu tetap perlu dituntaskan lantaran masih banyak nama lain yang tersangkut. Misalnya, M. Nasir, adik Nazaruddin, yang juga anggota Fraksi Demokrat di DPR. Nama sang adik jelas tercantum sebagai komisaris PT Mahkota Negara saat perusahaan ini terlibat dalam proyek bermasalah di Kementerian Tenaga Kerja ataupun Kementerian Pendidikan pada 2007-2008.
   Begitu pula Ayub Khan, politikus Demokrat lainnya, yang kini anggota DPRD Jember, Jawa Timur. Dalam akta PT Mahkota 2009, ia bahkan diangkat lagi menjadi komisaris.
   Publik tentu mengharapkan KPK juga memeriksa dua politikus Demokrat itu agar duduk perkaranya menjadi jelas. Mengapa mereka berada di perusahaan yang bermasalah tersebut. Bukankah seharusnya anggota Dewan bertugas mengawasi proyek pemerintah, dan bukannya membiarkan atau bahkan mungkin mendorong perusahaan terlibat dalam urusan itu.
   Itulah pentingnya pula Partai Demokrat segera bertindak lagi. Tidak hanya menyikapi perilaku Nazaruddin yang hingga sekarang masih mangkir dari panggilan KPK, partai ini mesti pula memeriksa Nasir dan kader yang lain. Apalagi Nazaruddin juga menyebut nama-nama politikus Demokrat yang bermain anggaran untuk proyek wisma atlet.
   Petinggi Partai Demokrat tak boleh ragu membersihkan politikus yang bermasalah bila partai ini memang peduli terhadap pemberantasan korupsi. Membiarkan masalah ini berlarut-larut justru akan semakin merugikan partai. Langkah tegas sekaligus berani perlu diambil karena praktek serupa diduga dilakukan oleh banyak politikus di DPR. Jika Demokrat berhasil memerangi korupsi di kalangan politikus, ini merupakan terobosan besar yang akan dihargai oleh rakyat.
   Sikap yang sama mestinya diambil oleh KPK. Permainan proyek yang berhulu dari proses penganggaran di DPR itu tidak hanya terkait dengan Nazaruddin. Politikus dari partai lain ada kemungkinan juga terlibat. Tak perlu ditutup-tutupi, semua ini mestinya dibongkar seperti yang dilakukan KPK dalam kasus suap pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Miranda Goeltom.

Foto sekuel fenomena gerhana bulan saat dipotret di Makassar dan
puluhan umat Islam melaksanakan salat sunah gerhana di Kompleks Candi Prambanan.
Media Indonesia, Jumat, 17 Juni 2011
EDITORIAL » Mengerem Dominasi Asing
SEKTOR industri lama-lama seperti anak tiri di negeri ini. Pemerintah membiarkan mereka terseok-seok sendiri menghadapi berbagai rupa hambatan yang membelit.
   Persoalan-persoalan lama seperti jalan yang kondisinya semakin rusak, pasokan gas yang buruk, listrik yang nyala dan mati, sampai biaya modal dari bank yang mahal merupakan impitan bagi industri.
Akan tetapi, alih-alih membantu kalangan industri untuk keluar dari permasalahan itu, pemerintah dengan kebijakan ekonomi yang cenderung liberal justru memberikan medan perang baru bagi kalangan industri.
   Salah satu medan perang itu ialah perdagangan bebas. Akibatnya, ketika industri di dalam negeri tengah kembang kempis untuk berproduksi, mereka dihadapkan pada gempuran barang impor dengan harga lebih murah.
   Bukan hanya itu, melalui berbagai regulasi dan deregulasi, pemerintah secara tidak langsung juga memberikan amunisi kepada asing. Mereka dibiarkan masuk dan menguasai sektor-sektor vital dan strategis, mulai minyak, gas bumi, perbankan, sampai sumber daya lain.
   Hingga Maret 2011, asing telah menguasai 50,6% aset perbankan. Di sektor minyak dan gas, operator migas asing bahkan lebih dominan menguasai sampai sekitar 60%.
   Karena itu, tak mengherankan kalau industri di dalam negeri semakin merana dan perlahan-lahan mati suri. Itu tampak dari angka pertumbuhan industri pada kurun waktu 2005-2010 yang mengalami deklanasi, dari 5,6% menjadi hanya 2,7%. Perlambatan juga terlihat di kuartal I tahun ini ketika industri pengolahan tumbuh minus 1,2% ketimbang kuartal sebelumnya.
   Ironis karena itu berlangsung di saat kebangkitan ekonomi terjadi di Asia dan Indonesia pernah punya gelar sebagai salah satu macan perekonomian Asia.
   Industri di Indonesia tentu belum kiamat. Kita bahkan bisa bangkit dan lebih berdaya jika saja seluruh potensi digunakan untuk menopang industrialisasi.
   Apalagi kalau disertai kebijakan yang benar-benar berpihak pada penciptaan industri yang tangguh. Semua sumber daya ada di negara ini, termasuk juga pasar yang besar. Satu-satunya yang belum tampak ialah kemauan politik.
   Kunci itu ada di tangan pemerintah. Tidaklah mungkin membiarkan kalangan industri sendirian melawan raksasa-raksasa ekonomi baru Asia. Ibarat David melawan Goliath, pertarungan tidak akan seimbang apabila dilawan dengan tangan kosong.
   Pemerintah seharusnya memberikan amunisi bagi industri dalam negeri, bukan kepada asing. Kuasailah kembali apa yang menyangkut kepentingan nasional dan kebutuhan rakyat jauh ke depan.
   Tidak perlu dengan proteksi yang membabi buta, tetapi harus dengan strategi yang visioner, yakni demi kemakmuran bangsa.

PAUSE » Formula Teh Sempurna
BAGAIMANA sebaiknya Anda menyiapkan secangkir teh? Tim peneliti University of Northumbria, Newcastle, Inggris, punya jawabannya. Setelah 180 jam menganalisis konsumsi 285 cangkir teh oleh sejumlah panelis, formula matematis untuk membuat secangkir teh yang sempurna pun tercipta.
   Menurut peneliti, teh paling baik diminum 6 menit setelah dibuat dengan waktu pembuatan maksimal 2 menit. Jumlah campuran susu yang ideal sekitar 10 mililiter, sedangkan suhu teh yang paling nikmat untuk diminum sekitar 60 derajat celsius.
   "Setelah 17 menit 30 detik, kenikmatan teh akan berkurang karena suhunya turun hingga di bawah 45 derajat celsius," jelas Ian Brown, ahli makanan dan nutrisi yang memimpin studi itu.
   Menurutnya, campuran susu penting untuk menetralisasi rasa pahit teh. "Ketika menikmati teh, lidah kita memerlukan keseimbangan antara rasa pahit dan manis. Kuantitas susu dan waktu pembuatan merupakan faktor kunci," tambahnya. (*/Zeenews/*/X-5)


Seputar Indonesia, Jumat, 17 Juni 2011
TAJUK » Percaya Diri Bisa Bangkit
Berbagai survei internasional menunjukkan negara ini punya potensi besar. Survei BBC menyebutkan, Indonesia adalah tempat terbaik untuk berusaha. Peringkat daya saing Indonesia yang dikeluarkan Forum Ekonomi Dunia juga meningkat pesat.
   Tidak cuma potensi besar, negara ini juga sebenarnya sudah besar. Laporan terbaru Bank Dunia menunjukkan, Indonesia bersama Brasil, China, India, Korea Selatan, dan Rusia, hingga 2025 akan menopang lebih dari separuh pertumbuhan ekonomi dunia. Berpotensi, menjanjikan, punya masa depan cerah, tetapi lagilagi selalu ada yang mengganjal yaitu korupsi yang masih merajalela.
   Survei The World Justice Project menunjukkan Indonesia berada di peringkat kedua dari bawah di antara negara-negara Asia-Pasifik dalam pemberantasan korupsi. Bayangkan jika tidak ada korupsi, kita pasti bisa lari kencang. Korupsi adalah tantangan yang harus dilawan. Hanya dengan melawan korupsi, kendala terbesar bisa kita singkirkan.
   Korupsi bukan belenggu yang tidak bisa dilepaskan. Selama ini energi kita habis untuk hiruk-pikuk. Belum ada tekad mahabesar untuk melawan. Belum tampak semangat dari negara untuk memberantas korupsi sampai ke akar. Padahal sebenarnya kita bisa. Kita tentu tidak ingin menjadi gajah sirkus yang tertambat pada sebuah tiang kayu kecil.
   Kalau mau, dengan badannya yang besar dan berat ratusan kilogram gajah sirkus sebenarnya bisa melepaskan diri dari patok kayu itu. Mengapa gajah sirkus itu selalu diam. Itu karena sejak kecil, saat gajah itu belum kuat betul,dia diikat dengan rantai besi yang kuat agar tidak dapat bergerak bebas.
   Gajah kecil itu berkali-kali berusaha melepaskan diri, tetapi selalu gagal. Kakinya terluka. Dalam pikirannya tertanam bahwa selama ada yang mengikat kakinya, dia tidak dapat bergerak bebas. Pikiran itu dibawa hingga gajah itu dewasa. Itulah mental block atau belenggu mental.
  Kita sebagai bangsa tentu tidak ingin berada dalam kungkungan belenggu mental.Kita harus percaya bahwa kita bisa.Dan kita memang bisa. Banyak cara untuk bisa lepas dari belenggu. Pertama,melupakan masa lalu. Berikutnya, menatap masa depan. Sembari berusaha mewujudkan mimpi, menjadikan keraguan pihak lain terhadap kemampuan kita sebagai motivasi. Bayangkan jika negara melakukan itu.
   Dalam soal korupsi, jauh waktu Richard Borsuk dalam artikelnya di Wall Street Journal (2003) menulis, implementasi desentralisasi telah memicu terjadi penyebaran praktik korupsi. Tersebarnya otoritas hanya meningkatkan kesempatan untuk melakukan korupsi. Yang terjadi, korupsi bukan hanya pada puncak hierarki politik, melainkan juga di seluruh tingkatan eselon.
   Dalam situasi ini, hanya negara yang kuat, dengan elemen otoritas yang efektif dan terlembaga yang bisa melawan korupsi. Bagaimana negara bisa menuju ke sana pada taraf di mana pesimisme sudah demikian kuat? Hanya optimisme dan keyakinan yang bisa menentukan masa depan.
   DJ Schwartz dalam bukunya, The Magic of Thinking Big, menulis,“Jika percaya atau yakin dapat berhasil, akan benar-benar berhasil.” Kedengarannya seperti klise, tetapi sesungguhnya maknanya dalam. Kita punya kebiasaan selalu mengungkit sesuatu yang buruk dan melupakan segala yang baik.
   Mengungkit yang buruk berdekatan dengan pesimisme, begitu pula melupakan segala yang baik lebih dekat dengan ketidakpercayaan diri. Ingatlah, kemajuan hanya akan dicapai oleh mereka yang berusaha dan menjaga mental positif. Dalam melawan korupsi, penting memiliki mental positif dan semangat Spartan.●

Quote of the day »
Jika sesuatu bisa dibaca tanpa berusaha, berarti usaha keras telah dilakukan saat menulisnya.
-- Enrique Jardiel Poncela (1901-1952), penulis asal Spanyol.

Seputar Indonesia, Jumat, 17 Juni 2011

Koran Jakarta, Jumat, 17 Juni 2011

PERADA » Memahami Titah Tuhan
Berbicara bahasa agama, maka ia bisa ditinjau dari dua sudut, theo-oriented dan antropo-oriented. Jika ditinjau dari segi theo-oriented, bahasa agama adalah kalam ilahi yang kemudian terabadikan dalam kitab suci (Al Qur'an). Dan apabila ditinjau dari sudut antropo-oriented, bahasa agama adalah ungkapan serta perilaku keagamaan dari seseorang atau sebuah kelompok sosial - atau dalam istilah Agama Islam mengarah kepada hadis, atsar as-shahabah, tabi'in, tabi' al-tabi'in atau pun para ulama setelahnya - meskipun tidak selalu merujuk kepada kitab suci.
   Buku Memahami Bahasa Agama, Sebuah Kajian Hermeneutika karya Komaruddin Hidayat membicarakan hal di atas pada sudut pandang yang pertama, yaitu bahasa agama sebagai kitab suci.
   Secara sederhana, terdapat dua kategori bahasa agama (kitab suci), yaitu preskriptif dan deskriptif. Kategori preskriptif berarti struktur makna yang dikandung selalu bersifat imperatif dan persuasif, yang menghendaki pembaca mengikuti pesan pengarang sebagaimana terformulasikan dalam teks. Dalam ungkapan-ungkapan preskriptif ini posisi pengarang menjadi pusat putaran, sementara pembaca diminta mengikuti ajakan dan sarannya. Berbeda dengan deskriptif, jika gaya preskriptif pengarang cenderung memerintah, maka gaya bahasa deskriptif lebih demokratis sifatnya. Di situlah terbuka lebar bagi pembaca untuk ikut mendiskusikan persoalan.
   Berkenaan dengan isi yang terkandung dalam Al Qur'an, maka sebagian besar gaya bahasa Al Qur'an bersifat preskriptif. Meskipun demikian, bukan berarti Allah itu bersifat diktator. Karena pada hakikatnya, kita tidak akan mengetahui baik-buruk tanpa petunjuk dari Allah Swt. Allah adalah zat pengatur yang bijak. Allah akan memilih ungkapan yang tepat ketika berbicara, sesuai ruang, waktu, dan objek yang dituju. Oleh karenanya, dalam Al Qur'an, pesan dan perintah Allah kadang dituangkan dalam bentuk narasi deskriptif serta ungkapan-ungkapan metaforis.
   Di kalangan ulama Mutakalllimun (teolog Islam) bahkan terdapat pandangan yang cukup kuat bahwa salah satu kekuatan Al Qur'an justru terletak pada gaya bahasanya, sehingga para sastrawan andal pada saat itu harus mengakui kekalahan mereka ketika dihadapkan pada tantangan gaya bahasa Al Qur'an. Gaya serta keindahan bahasa Al Qur'an tidak bisa dikategorikan sebagai karangan prosa atau puisi karena bahasa Al Qur'an sesungguhnya lebih menekankan makna yang sanggup menggugah kesadaran batin dan akal budi ketimbang sekadar ungkapan kata yang berbunga-bunga.
   Akhir kata, buku terbitan Mizan Pustaka ini bisa menjadi bahan bacaan bagi semua kalangan untuk lebih memperkaya khazanah ketatabahasaan, khususnya bahasa Al Qur'an yang menjadi kitab suci umat Islam. Dengan bahasa khas penulisnya, yang renyah, semakin menambah nilai plus buku ini.

*Peresensi adalah Abd. Basid, sarjana teologi Islam IAIN Sunan Ampel Surabaya
Judul buku: Memahami Bahasa Agama: Sebuah Kajian Hermeneutika
Penulis: Komaruddin Hidayat
Penerbit: Mizan Pustaka, Bandung
Tahun: I, Mei 2011
Tebal: 326 halaman
Harga: Rp54.000


Haluan, Jumat, 17 Juni 2011

Riau Pos, Jumat, 17 Juni 2011

Sriwijaya Post, Jumat, 17 Juni 2011

Lampung Post, Jumat, 17 Juni 2011

Pikiran Rakyat, Jumat, 17 Juni 2011



Tribun Jabar, Jumat, 17 Juni 2011

GERHANA BULAN – Proses saat terjadinya gerhana bulan total yang terjadi pada Kamis (16/6) dinihari. Foto diambil menggunakan kamera Canon 450ED dengan Refractor Telescope on Equatorial Mount 90 milimeter, di Kampung Areng, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. (Foto: Hendro Setyanto)
FENOMENA ALAM » Gerhana Bulan yang Mengagumkan
BENAR-benar mengagumkan. Tampak cahaya kemerahan yang membalut seluruh tubuh bulan. Hanya dengan mata telanjang, bulan itu sudah terlihat jelas, pada saat mengalami gerhana bulan total, yang terjadi pada Kamis (16/6) dini hari. Apalagi menggunakan teleskop berteknologi canggih. Permukaan bulan pun tergambar.
  Proses gerhana bulan total mulai terjadi sekitar pukul 01.22. Perlahan, bulatannya tertutup bayangan hitam dari bawah. Pada proses awal ini, bulan bisa disaksikan dengan jelas di rumah yang terletak di Kampung Areng, Desa Wangunsari, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
  Di rumah milik Hendro Setyanto ini, ada dua teleskop yang disediakan untuk melihat proses gerhana bulan. Tidak hanya melihatnya, tapi juga bisa mengabadikannya dengan hasil yang maksimal. Hendro adalah peneliti dari Lajnah Falakiyyah PBNU dan pengelola Indonesia Mobile Observatory.
  Kedua teleskop itu adalah Refractor Telescope on Equatorial Mount 90 milimeter, dan Catadioptric Telescope on alt Az Goto Mount 102 milimeter. Untuk mengabadikan momen puncak gerhana bulan, digunakan kamera Canon 450ED.
  Ditemani jagung bakar, ketela rebus, bandrek, dan api unggun, Tribun bersama tim PWNU Jabar, ahli penanggalan dari Bali, Wayan, dan mahasiswi Unpad, Iffah Rachmi, berkesempatan melihat fenomena alam tersebut dari kedua teleskop tadi. Namun sayang, pemandangan proses gerhana bulan tersebut sempat beberapa lama tertutup awan.
  Sekitar pukul 02.45, awan mulai menyingkirkan dirinya menutup bulan. Cahaya kemerahan begitu jelas terlihat. Bulatan bulan utuh tertutup oleh bayangan hitam bumi yang transparan pada saat gerhana bulan total terjadi. Menghiasi pemandangan lampu penduduk Bandung dan sekitarnya.
  Beberapa saat kemudian, suara takbir berkumandang bersahutan, membahana di hampir setiap sudut langit Bandung. Rasa lelah karena menunggu proses fenomena alam yang jarang terjadi ini hilang seketika begitu melihat keindahan tersebut.
  Hendro mengatakan, gerhana bulan kali ini adalah bulan akan berada satu bidang dengan matahari dan bumi. Bulan akan melewati bayangan tengah dari bayangan bumi yang berbentuk bulat.
  "Karena berada satu bidang, dia akan melewati bagian tengah bayangan bumi. Biasanya hanya melewati bagian atas atau bawah. Gerhana ini bisa dilihat dengan mata telanjang di semua tempat di Indonesia kalau tidak mendung," katanya.
  Warna merah dari bulan adalah proses ketika bulan bergerak lebih dalam ke bayangan bumi. Lingkaran akan berubah warna dari keperakan menjadi oranye atau merah. Hal ini disebabkan cahaya matahari tak langsung yang masih sampai ke bulan, setelah melewati atmosfer bumi yang biru terang.
  Tidak hanya di Bandung. Seorang kawan dari Jakarta melalui Blackberry Messenger mengatakan, sebagian warga banyak yang menunggu untuk melihat proses gerhana bulan total. "Walau sempat mendung, akhirnya gerhana bulan total bisa terlihat di Jakarta," kata seorang kawan.
  Di daerah-daerah lain, termasuk Ciamis, pun warga menyambut antusias fenomena samagaha (gerhana) bulan ini. Itu ditunjukkan dengan digelarnya salat gerhana di masjid-masjid.
  Seusai menunaikan salat gerhana, jemaah menyaksikan proses terjadinya gerhana yang timbul-tenggelam oleh kumpulan awan yang lewat. "Sayang banyak awan, jadi proses gerhananya kurang terlihat jelas," ujar Asep, salah seorang jemaah.
  Sekitar pukul 04.00, bayangan hitam perlahan membuka bulatan bulan dari bagian atas. Sinar rembulan yang terang mulai mengintip. Proses terbukanya kembali bulan dari bayangan bumi terjadi sekitar satu jam. Dan pada pukul 05.00, bulatan bulan yang utuh kembali pada wujud semula. Terang menerangi bumi. (*)

*Penulis: Andri M Dani, Agung Yulianto; Editor: Darajat Arianto

Surya, Jumat, 17 Juni 2011

Banjarmasin Post, Jumat, 17 Juni 2011


Tribun Pontianak, Jumat, 17 Juni 2011

Pontianak Post,Jumat, 17 Juni 2011

Tribun Kaltim, Jumat, 17 Juni 2011

Manado Post, Jumat, 17 Juni 2011

Bali Post, Jumat, 17 Juni 2011

International Bali Post, Jumat, 17 Juni 2011

2 comments:

  1. adakah yg masih punya salah satu koran di atas??

    ReplyDelete
  2. @Anonim: Koran dari issuu.com yang masih ada preview-nya masih bisa diunduh kok... tinggal klik menu lalu copy link.

    ReplyDelete

Cara Seo Blogger